Patah Kembali

Perihal melepaskan dan merelakan
Mungkin terlalu mahir aku dalam kedua hal itu
Bagaimana tidak,
Belum lama aku mengenalnya
Kini aku harus dihadapkan oleh pilihan melepaskan
Bukan,
Aku pun tidak ingin melepaskannya
Namun , Aku tidak punya pilihan lain.
Terlalu banyak hal yang aku rasakan terhadapnya.
Mulai dari debar jantung yang tidak teratur karena berbincang dengannya
Gelisah jika ia tidak ada kabar
Bahkan, merindukannya dikala ia sibuk dengan dunianya.
Lucu memang, padahal kami belum pernah bertemu satu sama lain
Namun, soal kenyamanan kita tidak ada yang tahu.

Memang , berulang kali ia menyatakan perasaannya dalam setiap pesan yang ia sembunyikan.
Pada dasar aku saja yang terlalu mengabaikan perasaannya
Hingga ia merasa lelah akan sikapku
Ketika aku mulai terbuka, kini ia pun beranjak pergi.
Ia berkata, aku memilih untuk ditinggalkan.
Namun, harus bagaimana jika memang keputusan dia sudah sepeerti itu.
Tidak ada yang bisa aku sembunyikan lagi.
Patah yang lukanya belum sembuh, kini bertambah parah.


Komentar

Postingan Populer